Kamis, 08 Mei 2014

Makalah Katabolisme protein dan asam amino dan penyakit gangguan metabolisme protein

Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,  karena berkat kemurahanNya makalah dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas tentang “Katabolisme protein dan asam amino dan penyakit gangguan metabolisme protein”.
         Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat tugas dari mata kuliah Biokimia  Makalah ini memaparkan tentang pengertian katabolisme protein dan asam amino dan penyakit yang terjadi akibat terganggunya metabolisme protein.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya agar dapat memperbaiki makalah ini untuk kedepannya.
Atas perhatian pembaca,penulis mengucapkan terima kasih.

                                                                                         




Medan, 03 April 2013

                                                                                                            Kelompok 4











Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh,juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.protein adalah asam-asam amino yang mengandung unsure-unsur C,H,O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.Molekul protein mengandung pula fosfor,belerang,dan ada jenis protein yang mengandun unsur logm seperti besi dan tembaga.
Kata tersebut protein datang dari kata Yunani ("prota"), yang berarti "arti penting yang utama." Protein-protein pertama digambarkan dan yang dinamai oleh ahli kimia Swedish Jöns Jakob Berzelius dalam 1838. Bagaimanapun, peran yang pusat dari protein-protein tinggal di dalam organisma-organisma tidak secara penuh diakui sampai 1926, ketika Yakobus B.Sumner menunjukkan bahwa urease enzim adalah suatu protein. Protein  yang pertama adalah hormon insulin, oleh Frederick Sanger, yang menang Hadiah Nobel untuk prestasi ini dalam 1958. Struktur-struktur protein yang pertama  dimasukkan hemoglobin dan mioglobin, oleh Max Perutz dan Tuan Yohanes Cowdery Kendrew, berturut-turut, dalam 1958. Tiga struktur dimensional kedua-duanya protein-protein pertama ditentukan oleh analisa diffraction sinar x; Perutz dan Kendrew  bersama mendapat 1962 Hadiah Nobel di Chemistry untuk penemuan-penemuan ini.


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
·         agar mahasiswa mengetahui katabolisme protein dan asam amino
·         agar mahasiswa mengetahui penyakit yang terjadi karena gangguan metabolisme protein




BAB II  ISI

Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh,juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.protein adalah asam-asam amino yang mengandung unsure-unsur C,H,O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.Molekul protein mengandung pula fosfor,belerang,dan ada jenis protein yang mengandun unsur logam seperti besi dan tembaga.
Sebagai zat pembangun protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru yang selalu terjadi di dalam tubuh.Pada masa pertumbuhan proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran.Protein juga mengganti jaringan yang rusak dan perlu dirombak.Fungsi utama protein di dalam tubuh adalah untuk membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang tela ada.
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula, inilah contoh penting protein:
1.      Katalis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalis oleh makromolekul spesifikyang disebut enzim. Sebagia reaksi seperti hidrasi karbon dioksida bersifat sederhana, sedangkan reaksi lainnya seperti replikasi kromosom sangat rumit. Enzim mempunyai daya katalik yang sangat besar, umumnya meningkatkan kecepatan reaksi sampai jutaan kali. Transformasi kimia in vivo sukar berlangsung tanpa kehadiran enzim. Ribuan enzim telah diketahui sifatnya dan banyak diantaranya telah dapat dikristalisasi. Fakta menunjukan bahwa hampir semua enzim yang dikenal adalah protein. Jadi protein merupakan pusat dalam menetapkan pola transformasi kimia dalam sistem biologis.
2.      Transport dan penyimpanan
Berbagai molekul dan ion ditransport oleh protein spesifik. Misalnya transport oksigen dalam eritrosit oleh hemoglobin; dan mioglobin suatu protein sejenis metransport oksigen dalam otot. Besi dalam plasma darah terikat pada transferin dan disimpan dalam hati dalam bentuk kompleks dengan feritin, dan protein yang lain lagi.
3.      Koordinasi gerak
Protein merupakan komponen utama dalam otot. Kontraksi otot berlangsung akibat pergeseran dua jenis filamen protein. Contoh lain adalah pergerakan kromosom pada proses mitosi dan gerak sperma oleh flagela.
4.      Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh adanya kolagen yang merupakan protein fibrosa.
5.      Proteksi imun
Antibodi merupakan merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain. Protein berperan penting untuk membedakan “aku” dan bukan “aku”.
6.      Membangkitkan dan menghantar inpuls saraf
Respon sel saraf terhadap rangsang sesifik diperantarai oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin suatu protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Protein reseptor yang dipicu oleh molekul kecil spesifik seperti asetlkolin, berperan dalam trasnmisi inpuls saraf pada sinaps yang menghubungkan sel-sel saraf.
7.      Pengaturan tumbuhan dan diferensiasi
Pengaturan urutan ekspresi informasi genetik sangat penting bagi pertumbuhan yang beraturan serta diferensiasi sel. Hanya bagian kecil genom dalam sel yang akan diekspresikan pada suatu saat. Pada bakteri, protein reseptor merupakan elemen pengatur yang penting untuk meredam spesifik suatu DNA dalam suatu sel. Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan difrensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan. Misalnya, faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pwertumbuha jaringan saraf . aktifitas sel-sel yang berbeda pada organisme multi sel dikoordinasi oleh hormon. Banyak hormon seprti insulin dan TSH (Thyroid-stimulating hormone) merupakan protein. Protein dalam sel berperan dalam penguras arus energi dan unsur-unsur.

Asam amino adalah sembarang senyawa organic yang memiliki gugus fingsional karboksil (-COOH) dan anima (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik : cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Metabolisme Asam Amino
Metabolisme asam amino adalah salah satu senyawa yang ada didalam tubuh makhluk hidup yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna untuk sebagai sumber bahan utama pembentukan protein dalam tubuh.

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino kecuali glisina memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan "mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu adalah tipe l. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama CORN, dari singkatan COOH - R - NH2).
Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe l meskipun beberapa siput laut menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tiped.
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amino  (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hydrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Katabolisme asam amino sebagai berikut:
1.      Transaminasi
Transaminasi adalah Proses katabolisme asam amino  berupa pemindahan gugus amino darisuatu asam amino ke senyawa lain (keto. Asam piruvat, ketoglutarat atau oksaloasaetat). Sehingga (keto) senyawa tersebut dirubah menjadi asam amino, Sedangkan asam amino dirubah menjadi senyawa keto) , secara skematik digambarkan sebagai berikut:

Alanin + α-ketoglutarat piruvat + glutamate
Gambar:
bk gb 1.jpg

2. Deaminasi Oksidatif
Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan (hidrolisis) asam amino menjadi
asam keto dan ammonia (NH4+).  Secara skematik digambarkan sebagai berikut:


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmflXxnGdT09z8r4A5nzOLhLPG5NA8esoO79SQ9xKw5C7lttwoiAc7QhetmGS_uv0IdoDoFRJrDgG3u-d_TXym9vlr8uoLKLZ-JVHx97YzoMNixjY0a0H1qf_i5FdsV9qc35O3odJm5dub/s320/Siklus+Kreb+1.JPG


·         Penguraian kerangka karbon asam amino
Terdapat 20 asam amino di dalam protein yang memiliki kerangka karbon yang berbeda sehingga terdapat 20 lintas katabolic yang berbeda untuk penguraiannnya,
Lintas katabolik ke 20 asam amino ini menyatu membentuk hanya 5 produk, semuanya memasuki SAS untuk menyempurnakan oksidasi senyawa ini menjadi CO2, dan H2O.
Sepuluh asam amino yaitu alanin,treonin,glisin,serin,sistein,fenil alanin,tirosin,leusin,lisin dan triptofan diuraikan menjadi asetil-Ko-A. Empat asam amino yaitu arginin, histidin,glutamine dan prolin diubah menjadi α-ketoglutarat. Tiga asam amino yaitu isoleusin,metionin dan valin diubah menjadi suksinin-Ko-A, dua asam amini yaitu aspartat dan asparagin diubah menjadi oksaloasetat dan dua asam amino yaitu fenil alanin dan tirosin diuraikan menjadi fumarat.



SIKLUS UREA
PROSES SIKLUS UREA

Tahapan Siklus Urea :

REAKSI 1 : Sintesis KarbamilFosfat
Dalam reaksi pembentukan karbami l fosfatini, 1 mol amonia bereaksi dengan 1 mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamil fosfat sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi,  karenanya reaksi ini melibatkan 2 mol ATP yang diubah menjadi ADP.
CO   + NH + 2 ATP                       karbomil fosfat + HPO4 + 2ADP

REAKSI 2 : Pembentukan Sintrulin
Dalam reaksi ini bagian karbamil bergabung dengan ornitil dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis pembentukan sitrulin adalah transkabamilase yang terdapat pada bagian mitrokondria sel hati.
Ornitin + karbomil fosfat                           sintrulin  + HPO4

REAKSI 3 : Pembentukan Asam Argininosuksinat
Dalam proses ini, sitrulin bereaksi dengan asam aspartate membentuk asam argininesuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininesubsinat sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP .

REAKSI 4 : Penguraian Asam Argininosuksinat
Dalam reaksi ini asam argininesuksinat diuraikan menjadi arginine dan asam fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininesuksinase, suatu enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal.
Arginino suksinat                             fumarat + arginin



REAKSI 5 ; Penguraian Arginin

Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginine diuraikan menjadi urea dan ornitin.Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini arginase  yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi kembali dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.
Demikian seterusnya reaksi berlangsung secara berulang-ulang merupakan suatu siklus. Adapun urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
 
Arginin                          ornitin + urea

Gambar :

PERANAN SIKLUS UREA DALAM TUBUH
Asam amino yang berasal protein dalam makanan diabsorsi melalui transpor aktif dan dibawa ke hati. Di hati, asam amino disintesis menjadi molekul protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk ditranspor ke dalam sel lain. Setelah memasuki sel-sel tubuh, asam amino bergabung dengan ikatan peptida untuk membentuk protein seluler yang dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi jaringan. Hanya ada sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel tubuh, kecuali sel-sel hati. Protein intraseluler tubuh sendiri terus terhidrolisis menjadi asam amino dan disintesis ulang menjadi protein. Asam amino dari makanan dan asam amino
dari penguraian protein intraseluler membentuk kelompok asam amino utama yang memenuhi kebutuhan tubuh.
Penguraian asam amino untuk energi berlangsung di hati. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya, setiap asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak. Urea tidak diputus oleh enzim manusia. Namun, bakteri, termasuk bakteri yang terdapat dalam saluran cerna manusia, dapat memutuskan urea menjadi amonia dan CO. (urease, enzim yang mengkatalisis reaksi ini, merupakan enzim pertama yang dapat dikristalisasi).
Sampai tahap tertentu, manusia mengekskresikan urea ke dalam usus dan air liur. Bakteri usus mengubah urea menjadi amonia. Amonia ini serta amonia yang dihasilkan oleh reaksi bakteri lain di dalam usus, diserap masuk ke dalam vena porta hepatika. Dalam keadaan normal, amonia ini diekstrasi oleh hati dan diubah menjadi urea.

·         Penyakit Glisinuria Hiperoksaluria primer
Kelainan metabolisme glisin serta ekresi glisin dalam urin yang berlebihan. Ekresi terus menerus oksalat dalam urin yang tinggi, yang tidak ada hubunganya dengan intake oksalat dalam makanan, oksalat yang berlebihan berasal dari endogen (dari glisin). Dianggap sebagai kelainan metabolisme glioksilat dihubungkan dengan kegagalan untuk mengubah glioksilat menjadi format atau mengubahnya menjadi glisin dengan transaminasi.

·         Penyakit Fenilketonuria
Fenilketonuria adalah suatu penyakit metabolisme dari salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu, fenilalanin yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan retardasi mental. Fenilketonuria merupakan penyakit dimana penderita tidak dapat memetabolisme fenilalanin secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim yang mengoksidasi fenilalanin menjadi tirosin dan bisa terjadi kerusakan pada otak anak. Oleh karena itu orang tersebut perlu mengontrol asupan fenilalanin ke dalam tubuhnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia, tetapi pada orang kulit putih, itupun hanya terjadi satu banding 15,000 ribu orang.
Fenilalanin adalah salah satu dari 9 asam amino essensial yang terdapat pada semua protein makanan seperti daging , telur, ikan, susu, keju dan dalam jumlah yang sedikit pada.sereal,sayuran.dan,buah-buahan.

·         Penyakit Tirosinosis
Tirosinosis merupakan suatu kondisi langka akibat cacat dalam metabolisme asam amino dan ditransmisikan sebagai sifat autosom-resesif. Hal ini ditandai dengan ekskresi jumlah berlebihan asam parahydroxyphenylpyruvic, produk setengah dari tirosin, dalam urin.

·         Penyakit Tirosinemia
     Tyrosinemia atau tirosinose adalah kesalahan metabolisme bawaan , biasanya dari lahir, yang dihasilkan dari kekurangan dari enzim oksidase asam p-hydroxyphenylpyruvate, yang mengubah asam homogentisat ini, mengakibatkan akumulasi tirosin dalam tubuh. Penyakit ini secara genetik heterogen, dan setidaknya ada tiga jenis ditentukan oleh gen terletak pada kromosom 15q (tipe I), 16 (tipe II) dan 12q (tipe III).

·         Penyakit Alkaptonuria
     Alkaptonuria adalah kondisi yang langka di mana urin yang dikeluarkan seseorang berwarna gelap ketika bersentuhan dengan udara. penyakit ini bersifat menurun.
Penyebabnya kerusakan pada gen HGD. Gen HGD berfungsi sebagai pengendali untuk membuat enzim yang disebut homogentisate oksedase. Enzim ini membantu memecah asam amini fenilalanin dan tirosin, yang merupakan pe
mbentuk protein yang.penting. Penderita alkaptonuria biasanya juga mengalami radang sendi, terutama di tulang belakang.

·         Penyakit Histidinemia
     Histidinemia merupakan kondisi yang diwariskan ditandai dengan darah tinggi tingkat asam amino histidin, sebuah blok bangunan protein paling. Histidinemia disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) dari enzim yang memecah histidin. Histidinemia biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan kebanyakan orang dengan kadar tinggi histidin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini. Kombinasi histidinemia dan komplikasi medis selama atau segera setelah lahir (seperti kurangnya sementara oksigen) mungkin meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan cacat intelektual, masalah perilaku, atau gangguan belajar.

·         Penyakit Imidazolaminoaciduria
     Adanya asam amino dalam urin. Jumalah Asam amino dalam urin mungkin menigkat akibat dari gangguan metabolisme, penyakit hati kronis atau gangguan ginjal. .

·         Penyakit Hidroksiprolinemia
       Tidak adanya enzim yang mengkatalisa perubahan 4hidroksi L-prolin menjadi prolin 3-hidroksi karboksilat. Gejala klinisnya yaitu retardasi mental yang berat, kenaikan kadarhidroksiprolin dalam plasma, ekskresi hidroksiprolin dan peptidahidroksiprolin dalam urine yang banyak.
·         Penyakit Hiperlisinemia
  Hiperlisinemia adalah Suatu keadaan yang ditandai dengan adanya kenaikan lisin plasma yang mencolok dan dapat terjadi sebagai gangguan menetap/ periodik.

·         Penyakit Hiperlisinemia persisten
   Hiperlisinemia persisten adalah gangguan resesif autosom yang jarang terjadi. Hiperlisinemia persisten disebabkan oleh defisiensi enzim sistem kompleks lisin ketoglutarat reduktase/system sakaropin dehidrogenase yang lazim ada.

·         Penyakit Sistinuria
     Sistinuria adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, yang menyebabkan dikeluarkannya asam amino sistin ke dalam air kemih dan seringkali menyebabkan pembentukan.batu.sistin.didalam.saluran.kemih.
              Penyebab sistinuria adalah kelainan pada tubulus renalis yang diturunkan.
Gen penyebab sistinuria bersifat resesif, karena itu untuk terjadinya penyakit ini seseorang harus mendapatkan 2 gen yang abnormal, masing-masing dari kedua orangtuanya. Seseorang yang membawa gen ini tetapi tidak menderita sistinuria, berarti.dia.memiliki.1.gen.yang.normal.dan.1.gen.yang.abnormal.
Dia bisa mengeluarkan sistin dalam jumlah yang lebih besar dari normal ke dalam air kemih, tetapi jarang sampai membentuk batu sistin.


·         Penyakit Sistinosis
 Sistinosis adalah penyakit dimana terjadi abnormalitas pada zat cystine. Penyakit  ini adalah yang sangat langka dan belum bisa diobati sepenuhnya. Sistinosis / Cysitinosis merupakan penyakit turunan, dimana cystine diproduksi dalam sel-sel tubuh secara berlebihan. Jika tubuh kelebihan cystine, sel-sel akan memadat karena cystin akan saling bergabung dan membentuk kristal.

·         Penyakit Homosistinuria
   Homosistinuria.adalah.sebagai.akibat.defek.pembentukan.metilkobalamin. Metilkobalamin adalah kofaktor untuk enzim metionin sintase yang mengkatalisis reaksi metilase kembali dari homosistein menjadi metionin. Anak dengan homosistinuria tidak dapat.melakukan.metabolisme.asam.amino.homocysteine,dimana.dengan.adanya.produk sampingan yang beracun, membangun penyebab beberapa gejala. Gejala mungkin ringan.atau.hebat,.bergantung.pada.cacat.enzim.tertentu.


·         Penyakit Hipervalinemia
Hipervalinemia, juga disebut valinemia adalah penyakit metabolik yang sangat jarang. Metabolik memblokir ketoaciduria rantai bercabang secara bersamaan mempengaruhi tiga asam amino, menunjukkan adanya cacat katabolik dalam mekanisme.umum. Hal ini ditandai dengan peningkatan kadar dalam darah dan urin dari asam amino yang disebut valin karena kekurangan enzim, valin transaminase, yang diperlukan untuk metabolisme (pemecahan) dari valin. Metabolit yang menumpuk semua asam organik, yang menumpuk dalam cairan tubuh dan diekskresikan dalam urin.
·         Penyakit Maple Syrup urine disease
Maple syrup urine disease (MSUD) atau Maple sirup penyakit kencing adalah kelainan bawaan di mana tubuh tidak mampu untuk memproses blok bangunan protein tertentu (asam amino) dengan benar. Kondisi ini mendapatkan namanya dari bau manis khas dari air seni bayi yang terkena dampak.
Dimulai pada awal masa bayi, kondisi ini ditandai dengan pemberian makan yang buruk, muntah, kekurangan energi (kelesuan), dan keterlambatan perkembangan. Jika tidak diobati, sirup maple penyakit kencing dapat menyebabkan kejang, koma, dan kematian

·         Penyakit Intermitent branched chain ketonuria
Karena kekurangan enzim yang terlibat dalam metabolisme asam amino, ditandai dengan kencing yang berbau seperti keturunan penyakit sirup maple.

·         Penyakit Isovalericacidemia
       Isovaleric asidemia adalah gangguan langka di mana tubuh tidak mampu memproses protein tertentu dengan benar. Hal ini diklasifikasikan sebagai gangguan asam organik, yang merupakan kondisi yang mengarah ke penumpukan abnormal asam tertentu yang dikenal sebagai asam organik. Tingkat abnormal asam organik dalam darah (asidemia organik), urin (aciduria organik), dan jaringan dapat menjadi racun dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Biasanya, tubuh memecah protein dari makanan menjadi bagian-bagian lebih kecil yang disebut asam amino. Asam amino dapat diproses lebih lanjut untuk menyediakan energi untuk pertumbuhan dan pembangunan. Orang dengan asidemia isovaleric memiliki tingkat memadai dari enzim yang membantu memecah asam amino tertentu yang disebut leusin.

·         Penyakit Hartnup’s disease
Hartnup penyakit (juga dikenal sebagai "Pellagra seperti dermatosis," dan "Hartnup gangguan") adalah autosomal resesif metabolik gangguan yang mempengaruhi penyerapan nonpolar asam amino (terutama triptofan yang dapat, pada gilirannya , diubah menjadi Serotonin , melatonin dan Niasin ). Niacin adalah prekursor nikotinamida , sebuah komponen penting dari NAD +. Gen penyebab, SLC6A19 , terletak pada kromosom 5 .
Hartnup penyakit adalah gangguan resesif autosomal disebabkan oleh gangguan netral (yaitu, monoaminomonocarboxylic) asam amino transportasi di membran brush border apikal dari usus kecil dan tubulus proksimal ginjal. Pasien datang dengan letusan kulit pellagralike, ataksia serebelar, dan aminoaciduria bruto.






















Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh,juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.protein adalah asam-asam amino yang mengandung unsure-unsur C,H,O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat
Metabolisme asam amino adalah salah satu senyawa yang ada didalam tubuh makhluk hidup yang diantaranya hewan dan manusia yang berguna untuk sebagai sumber bahan utama pembentukan protein dalam tubuh.
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya

Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi.