Jumat, 09 Mei 2014

Langkah Pemisahan dan identifikasi Kation Golongan IV dan V

Langkah Pemisahan dan identifikasi Kation Golongan IV
Kalsium dan barium berada dalam golongan yang sama dalam sistem periodik, sehingga memiliki sifat-sifat yang hampir sama. Kemiripan sifat ini menyebabkan kedua senyawa ini sulit untuk dipisahkan. Adapun langkah pemisahan dan identifikasi dari kation kalsium dan barium adalah sebagai berikut :
1.      Larutan hasil pemisahan golongan III yaitu Ca2+, Ba2+, NH4+ ditambahkan 15 M HNO3. Kemudian dipanaskan sampai menghasilkan residu yang tujuan nya untuk menghilangkan ion ammonium melalui reaksi redoks , kemudian ditambahkan 6 M HCl + H2O
2.      Kemudian ditambahkan 6M NH3 dan 3M (NH4)2CO3 sehingga menghasilkan endapan Barium karbonat (BaCO3) dan kalsium karbonat (CaCO3)
3.      Kemudian pada endapan itu ditambahkan 6 M CH3COOH dan dipanaskan sebagai pengaturan pH larutan agar endapan larut
4.      Kemudian pada larutan tersebut ditambahkan lagi 3M CH3COONH4 + 0,1 M K2CrO4  sehingga terbentuk kondisi larutan yang baik untuk mengendapkan BaCrO4 dan melarutkan CaCrO4
5.      Kemudian ditambahkan 12 M HCl untuk lebih meyakinkan kehadiran ion barium dilakukan tes nyala  yang jika terdapat ion barium maka memberikan nyala warna kuning. Tujuan di tambahkan asam klorida agar lebih mudah menguap
6.      Untuk memisahkan ion  Ca2+ dengan ion CrO42- (lanjutan prosedur 4 ) ditambahkan 6M NH3, 3M (NH4)2CO3 sehingga menghasilkan endapan CaCO3. CrO42- yang dihasilkan lalu di buang
7.      Kemudian pada CaCO3 ditambahkan 6M HNO3 dan kemudian dipanaskan sehingga menghasilkan ion ca2+ dan H+
8.      Kemudian ditambahkan 0,1 M (NH4)2C2O4 sehingga menghasilkan endapan kalsium oksalat (CaC2O4)
9.      Kemudian ditambahkan 12M HCl dan dilakukan tes nyala.Tes nyala untuk mengkonfirmasi ion kalsium (Ca+) menghasilkan warna merah bata yang berarti adanya ion Ca2+

Reaksi dalam pemisahan dan identifikasi ion Ba2+  dan Ca2+ adalah sebagai berikut :
Pada pemisahan dan identifikasi golongan IV dihasilkan endapan BaCO3 dan CaCO3 yang keduanya berwarna putih. Reaksinya adalah sebagai berikut :
                  Ba2+ + CO32-  ↔ BaCO3(s) putih
                        Ca2+ + CO32- ↔ CaCO3(s) putih


Kemudian endapan BaCO3 dan CaCO3 dilarutkan dengan menambahkan asam sehingga terbentuk ion Ba2+ dan Ca2+ . Reaksinya adalah sebagai berikut :
      BaCO3(s)(putih) + 2H+ ↔ Ba2+ + CO2(g) + H2O
      CaCO3(s)(putih) + 2H+ ↔ Ca2+ + CO2(g) + H2O


Identifikasi Kation Golongan V
            Kation golongan V seperti  (Mg2+ , Na+ ,K+ , NH4+) semuanya sangat mudah larut dalam air sehingga sangat sulit untuk mencari pereaksi khusus yang dapat mengendapkan kation golongan V ini. Pemisahan kation golongan V tidak dilakukan lagi. Yang dilakukan adalah reaksi identifikasi langsung dari larutannya. Adapun cara mengidentifikasi kation golongan V adalah sebagai berikut :
1.      Larutan hasil pemisahan bagian IV yaitu: Mg2+ , Na+ ,K+ , NH4+)   dibagi dua. Pada larutan Pertama di tambahkan 6M NaOH dan dipanaskan sampai menghasilkan gas NH3. Kemudian di uji dengan menggunakan lakmus. Perubahan warna lakmus pertanda adanya NH4+
2.      Kemudian pada larutan kedua  ditambahkan 6M NH3 dan 3M (NH4)CO3 untuk menghilangkan kation golongan I sampai IV sehingga dihasilkan ion Mg2+ , Na+ ,K+ , NH4+ . karbonat dan hidroksida golongan I-IV kemudian dibuang
3.      Larutan yang sudah bebas dari kation golongan I-IV di bagi lagi dalam 2 bagian. Larutan bagian 1 ditambahkan C2H5OH dan  0,1M Na2HPO4 sehingga terbentuk endapan MgNH4PO4.6H2O berbentuk Kristal yang hanya larut di dalam larutan yang mengandung etanol (C2H5OH)
4.      Endapan MgNH4PO4.6H2O berbentuk Kristal kemudian dilarutkan di dalam etanol (C2H5OH), kemudian ditambahkan 6M HCl, dan p-nitrobenzen azoresorcinol sehingga menghasilkan larutan berwarna biru laut sebagai tanda adanya ion Mg2+
5.      Ke dalam larutan 2 yang sudah bebas dari kation golongan I-IV ditambahkan 16M HNO3, Kemudian larutan dpanaskan sampai terbentuk residu sehingga menghasilkan N2O(g) dan ion NH4+ dapat dibebaskan dari residu agar tidak membentuk endapan tetrafenilborat
6.      Residu kemudian dilarutkan di dalam asam lemah 6M CH3COOH untuk menghindari terbentuknya endapan sehingga dihasilkan ion Mg2+ , K+ , Na+
7.      Kemudian larutan yang mengandung Mg2+ , K+ , Na+  di bagi dua lagi. Ke dalam larutan pertama ditambahkan 0,1 M Na[B(C6H5)4] sehingga membentuk endapan K[B((C6H5)4] sebagai pertanda adanya ion K+ di dalam sampel
8.      Ke dalam larutan kedua  ditambahkan 0,25 M C2H5OH dan larutan HZn(UO2)3(CH3COO)9.9H2O yang berwarna kuning cerah sebagai pertanda kehadiran ion Na+ di dalam sampel

Beberapa reaksi yang terjadi dalam pemisahan dan identifikasi ion golongan V (Mg2+ , Na+ ,K+ , NH4+) dilakukan sebagai berikut : Ion NH4+ dalam OH- dengan pemanasan sedikit akan menghasilkan gas NH3. Adanya ammonium klorida di dalam larutan natrium hidrogen fosfat akan dapat menghindarkan terbentuknya endapan magnesium hidroksida sehingga membentuk endapan MgNH4PO4.6H2O yang berwarna putih.

cara pemisahan dua jenis kation

Cara pemisahan yang dapat  dilakukan untuk memisahkan dua jenis kation dalam campurannya yaitu
a.       Pada kation Ag2+ dan Zn2+ ditambahkan 6 ml HCl dalam suasana dingin, akan terjadi pemisahan antara Ag+ (endapan) dan Zn2+ (larutan). Ag+ membentuk endapan AgCl, sedangkan Zn2+ membentuk larutan yang kemudian larutan Zn2+ tersebut ditambahkan dengan HCl mendidih 6 M NH3, C(S)NH2 dan akan terjadi pengendapan pada Zn2+ yang membentuk endapan ZnS.
b.      Pada kation Pb2+ dan Hg2+ ditambahkan dengan 6 ml HCl dalam suasana dingin, akan terjadi pemisahan antara Pb2+ (endapan) dan Hg2+ (larutan). Pb2+ membentuk endapan PbCl2, sedangkan Hg2+ membentuk larutan yang kemudian larutan Hg2+ tersebut ditambahkan dengan 6 M HCl, 3% H2O2, 6 M NH3, HCl untuk mengasamkan, CH3C(S)NH2 akan terjadi pengendapan Hg2+ yang membentuk endapan HgS.
c.       Pada kation Mn2+ dan Co2+ ditambahkan dengan HCl mendidih 6 M NH3, CH3C(S)NH2, akan terjadi pengendapan pada kedua kation. Pada Mn2+ akan membentuk MnS dan pada Co2+ akan membentuk CoS.
d.      Pada kation Al3+ dan Zn2+ ditambahkan dengan HCl mendidih 6 M NH3, CH3C(S)NH2, akan terjadi pengendapan pada kedua kation. Pada Al3+ akan membentuk Al(OH)3 dan pada Zn2+ akan membentuk ZnS.
e.       Pada kation Cu2+ dan Fe3+ ditambahkan dengan 6 M HCl, 3% H2O2, 6 M NH3, HCl untuk mengasamkan, CH3C(S)NH2 akan terjadi pemisahan antara Cu2+ (endapan) dan Fe3+ (larutan). Cu2+ membentuk endapan CuS, sedangkan Fe3+ membentuk larutan yang kemudian larutan Fe3+ tersebut ditambahkan dengan HCl mendidih 6 M NH3, C(S)NH2 dan akan terjadi pengendapan pada Fe3+ yang membentuk endapan Fe2S3.

f.       Pada kation Mg2+ dan CrO42- ditambahkan dengan HCl mendidih 6 M NH3, C(S)NH2 dan akan terjadi pemisahan antara Mg2+ (larutan) dan CrO42- (endapan).